[YUI17Melodies - Day 15] Your Smile

sumber : free-extras.com



Saat ini aku sedang berada di kamar kecilku. Saat ini aku sedang memikirkanmu. Memikirkan dirimu yang ku kira sudah melupakan ku. Dengan memikirkan mu saja, dadaku terasa hangat.

Aku jatuh hati pada mu sejak pertama kali kita bertemu. Kamu sangat baik pada semua orang. Kamu selalu perhatian dan ramah. Dan yang paling aku suka adalah senyummu. Mungkin ini yang orang-orang sebut dengan jatuh cinta pada pandangan pertama.

Aku selalu berusaha untuk dekat dengan mu. Dengan diam-diam selalu memperhatikan mu. Agar bisa selalu dekat  denganmu, aku bahkan sengaja mengikuti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang kamu ikuti. Fotografi. Dan akhirnya jadi menyukai kegiatan memotret sama seperti aku menyukaimu.

Tak terasa sudah 5 tahun sejak saat-saat itu. Dan sudah hampir setahun kita tidak pernah bertemu ataupun saling menyapa melalui media elektronik. Setelah kuliah kamu pindah ke luar kota untuk bekerja dan aku tetap tinggal di kota ini menjadi seorang fotografer.

Kupikir kamu sudah lupa pada ku. Ternyata aku salah. Kemarin kamu menelpon dan mengajakku bertemu sore ini.
***

“Selamat datang.” Sambut seorang waiters* saat aku memijakkan kaki ke dalam sebuah restoran keluarga.
Aku menatap mengelilingi restoran ini. Kelihatannya kamu belum datang. Kebiasaanmu. Selalu membuatku menunggu.

“Udah lama? Maaf ya…” katamu sambil mengatupkan kedua tanganmu di depan dada.

“Gak papa.” Oh, ya. Aku sudah terbiasa. Menunggu mu beberapa menit seperti ini bukanlah masalah. aku bahkan sudah menunggu mu sejak lama. Menunggu kamu mengerti akan perasaan ini.

“Lalu, apa yang membuatmu tiba-tiba ingin bertemu? Kupikir kamu sudah lupa padaku.” Lanjutku.

“Heheh. Aku pengen minta bantuanmu.” Katamu sambil menggaruk-garuk kepala.

“Bantuan? Bantuan apa?”

“Hmm… Itu, bulan depan aku akan menikah.”

CTAAR!! Kalimatmu barusan seperti petir yang menyambar tubuhku. Hatiku benar-benar remuk karenanya.

“Aku akan menikah dengan Wenda. Kamu ingat dia, kan?”

Wenda?? Junior kita dulu? Kenapa? Kenapa harus dia? Kenapa bukan aku? Yang selalu bersama mu itu aku!! Aku berontak dalam hati.

“Aku pengen kamu jadi fotografer kita pas pra-wedding sama pesta pernikahan. Bisa, kan?” pintamu sambil tersenyum. Senyum itu. Senyum yang aku suka darimu. Tapi kenapa aku harus menerima senyum dan permintaan mu yang menyakitkan ini secara bersamaan?

“Sania!! Hei!! Kamu denger gak?” katamu sambil mendorong-dorong bahuku.

“Hmm. Aku denger kok.”

“Jadi, kamu mau kan?” tanyamu lagi. Aku mengangguk pelan. Aku berusaha tersenyum sementara hatiku sedang menangis.

Mungkin aku memang tidak ditakdirkan bersama mu. Mungkin aku hanya ditakdirkan untuk melihat senyummu. Senyum yang tak pernah bisa ku sentuh.

"I hum the love song
I want to touch your smiling face
Even though I know that there's someone you're gazing at

My love song never ends - I've already met you
It never will end" YUI - Love & Truth

*waiters : pelayan

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments: