[Book Review] The After Dinner Mysteries

Judul : The After Dinner Mysteries
Judul Asli : Nazotoki wa Dinner no Ato De (謎解きはディナーのあとで)
Penulis: Higashigawa Tokuya
Penerjemah: Khairun Nisak
Desain Cover : Yusuke Nakamura
Cetakan PertamaFebruari 2014
Penerbit: Haru 
Tebal: 380 halaman 
ISBN: 978-602-7742-36-9




“Menyelesaikan kasus sepele seperti ini saja tidak bisa, apakah Tuan Putri sebenarnya bego?”

Kenapa ada mayat bersepatu bot di kamar yang berlantai kayu? Kenapa ada racun dalam botol anggur yang masih tertutup rapat? Kenapa ada mayat yang tinggi badannya bisa menyusut?

Hosho Reiko adalah putri tunggal pemilik Grup Perusahaan Hosho yang kaya raya. Gadis ini harus menyelesaikan berbagai kasus pembunuhan yang misterius itu bersama atasannya, Komandan Kazamatsuri. Sialnya, Komandan Kazamatsuri ini tidak bisa diandalkan!

Reiko yang belum lama menjadi penyelidik di Kepolisian Kunitachi akhirnya hanya bisa mengeluh pada pelayannya, Kageyama. Namun, pelayan tampan ini justru mengejeknya habis-habisan. Tapi, mau bagaimana lagi…. Hanya Kageyama yang bisa memecahkan misteri kasus-kasus pembunuhan itu dengan analisis jitunya.

Nikmati tingkah konyol mereka dalam tujuh cerpen komedi detektif ini!


Hosho Reiko, 22 tahun, polisi detektif wanita yang menyembunyikan latar belakangnya sebagai anak tunggal seorang pengusaha kaya raya.

Komandan Kazamatsuri, 30 tahun, single, Komandan Kepolisian Kunitachi, seorang anak dari pengusaha perusahaan, yang dengan bangga memakai mobil jaguar mewah sebagai mobil patrolinya.

Kageyama, 30 tahun, pelayan pribadi Reiko yang punya kemampuan analisis luar biasa.

Bagaimana mereka bertiga menyelesaikan misteri kasus-kasus pembunuhan?

***

Salah satu novel Jepang yang diangkat menjadi Dorama, dari sekian banyak komentar soal Dorama-nya semua menyarakan untuk menontonnya. Tapi karena kebetulan nemu bukunya duluan, jadi saya baca bukunya dulu.

Mungkin karena ekspektasi tinggi dan mengira buku ini bakal ngasih kisah detektif menegangkan dan mencengangkan, saya sedikit kecewa. Buku ini berbeda dengan buku detektif-detektifan yang sebelumnya pernah saya baca karena pemecahan kasusnya yang terbilang cukup singkat.
Setelah membaca dua cerita awal, sebenarnya saya berharap pemecahan kasus dalam cerita berikutnya bakal berbeda tapi kembali saya kecewa.

Walau saya kecewa, bukan berarti isi bukunya gak bagus ya. Hanya memang ekspektasi saya yang mungkin ketinggian. ^.^v

Terlepas dari kekecewaan saya, 7 cerpen dalam buku ini lumayan menghibur soalnya emang genrenya komedi, ya. oke, saya baru tahu ini

Cerpen favorit saya, adalah cerpen ke 6, satu-satunya kasus yang penyelesaiannya agak berbeda, ya di cerpen ini. Dan bagian favorit saya dari keseluruhan buku adalah saat di mana Kageyama memberikan sindiran-sindiran tajam buat Reiko kemudian minta maaf dengan ekspresi yang sulit digambarkan. Gak kebayang deh, kalau saya yang berada di posisi Reiko, pasti nyebelin banget.

“Jangan-jangan mata Tuan Putri sebenarnya hanya lubang tak berguna?” – hal. 81

 Jadi, saya menyarankan buku ini buat yang menyukai kisah detektif yang tidak berat dengan sedikit bumbu komedi.

Dari segi teknis, saya menemukan typo. “Agu pigir gau sudah pergi..” di halaman 269. Seharusnya Aku pikir kau sudah pergi. Tapi entah ya, ini emang sengaja atau enggak karena ini adalah kalimat yang dikatakan oleh Reiko yang hamper menangis.

Buat cover-nya, kali ini Penerbit Haru sepertinya mengambil dari versi Jepangnya, karena desainnya sangat gak asing buat saya. selebihnya mengenai cover, akan saya bahas di bawah

Oke, ★★★☆☆ buat trio Tuan Putri, Pelayan dan Komandan Nyentrik.

***

[Tentang Cover dan Yusuke Nakamura]

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment