[Book Review] Autumn in Paris

Judul : Autumn in Paris (Season Series #2, Repackaged)
Penulis: Ilana Tan
Cetakan Pertama, July 2007
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 264 halaman 
ISBN: 978-602-0310-21-3








Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugur. Ia mengira sudah memiliki segalanya dalam hidup... sampai ia bertemu Tatsuya Fujisawa yang susah ditebak dan selalu membangkitkan rasa penasarannya sejak awal.

Tatsuya Fujisawa benci Paris dan musim gugur. Ia datang ke Paris untuk mencari orang yang menghancurkan hidupnya. Namun ia tidak menduga akan terpesona pada Tara Dupont, gadis yang cerewet tapi bisa menenangkan jiwa dan pikirannya... juga mengubah dunianya.

Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa... arti tak berdaya... Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup....

Tiga jam Tujuh Belas Menit. Waktu yang lumayan singkat untuk menghabiskan buku ini. Selesai begitu cepat karena saya dibuat penasaran sejak membaca lembar pertamanya.

Buku ini adalah buku pertama dari Season series yang saya baca dan juga merupakan karya pertama Ilana Tan yang saya baca *Oke, kalian bisa menganggap saya katrok karena baru membaca karya penulis tersohor ini :P

Sudah sejak lama saya ingin membaca Season series yang begitu terkenal ini, namun baru sekarang bisa terealisasikan. Itupun hasil minjem. Keinginan buat beli sendiri sebenarnya sudah ada, apalagi setelah dicetak ulang dengan cover baru yang sungguh membuat mata saya berbinar-binar, tapi belum kesampaian. *kenapa malah curhat gini?

Autumn in Paris, saya memilih buku ini untuk dibaca terlebih dahulu karena satu alasan yang pasti. Warnanya. Orange. Warna favorit saya. Warna yang membuat saya excited. Karena itu, saya merasa buku ini akan memberikan kisah manis dan romantis. Yes, as always, I didn't read the blurb

Apakah ada yang tahu bagaimana rasanya mencintai seseorang yang tidak boleh dicintai? Aku tahu. 

Walaupun di Epilog, ada kesan kelam, namun dari awal bab hingga pertengahan buku, kisah Tara dan Tatsuya ini sungguh manis. Kedekatan mereka yang diawali dengan kebetulan tidak terkesan dipaksakan dan berjalan mulus.

Baru kemudian saya menyadari kalau happy ending yang saya harapkan hanyalah ilusi.
Ya, bagi kalian yang dengan bodohnya tidak membaca sinopsis dan mengharapkan akhir yang indah, jangan membaca buku ini.

Setelah sekian lama gak baca romance, kenapa saya harus mendapatkan buku yang menyesakkan dada begini?

Kata-kata yang dirangkaikan dalam novel entah kenapa terasa begitu dalam dan menyentuh.
Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu.
Apalagi surat-surat yang dikirimkan Tatsuya ke acara radio. Setiap kata begitu tulus. Pantas saja kalau Tatsuya jadi banyak fans gara-gara surat itu.

Penggambaran kota Parisnya membuat saya yang cinta Jepang ini langsung tertarik pergi ke sana. Apalagi akhir-akhir ini timeline path dan instagram saya dipenuhi dengan foto-foto kota Paris dan Eropa.

Terlepas dari cerita, saya suka pemilihan font-nya, kecil-kecil namun rapi. Saya memang suka jenis font seperti itu.

Well, karena buku ini memberikan berbagai cita rasa, saya beri ★★★★★ !



Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment